ASUS

Wednesday 10 July 2013

Konsep CIDR dan VLSM dalam Networking

Kembali lagi bertemu dengan SarjonoMudo, kali ini saya mencoba share tentang "CIDR dan VLSM", mengingat di semester I kita ada mata kuliah Pengantar Jaringan Komputer (PJK), tak lengkap rasanya bila membahas networking belum tahu tentang konsep subnetting, CIDR dan VLSM. Yukkk mari disimak.



CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.
CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.

CIDR (CLASSES INTERDOMAIN ROUTING) digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.

 


VLSM (Variable Length Subnet Mask)
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.

 

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan :

  1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol :  RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2).
  2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yan menggunakan algoritma penerus packet informasi.  

Contoh Penerapan VLSM :

130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka
didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil
perhitungan
subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16

- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini
kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16
blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
 Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24

- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat
ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32
sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27

Manfaat VLSM :
1.  Efisien menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
2. VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
3.  Berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21. 
Perbedaan CIDR dan VLSM :
  • Tujuan CIDR : membuat routing table    lebih efisien dengan subnet yang sudah ada.
  • Tujuan VLSM : menggunakan blok alamat yang ada se-efisien mungkin.
  • CIDR dapat  mengalokasikan suatu alamat yang sudah disediakan oleh Internet kepada ISP high-level ke ISP mid-level sampailower-level dan akhirnya ke jaringan suatu organisasi.
  • VLSM : Pembagian jaringan ini pada alamat yang sudah digunakan pada suatu organisasi dan tidak terlihat di Internet.
cukup sekian yang bisa saya share, lebih dan kurangnya saya mohon maaf.
semoga bermanfaat. Keep Spirit!!

Read More

Friday 5 July 2013

Kunjungan KOREA IT Volunteers (KIV) ke Program Studi Manajemen Informatika

Kemarin kamis, 4 Juli 2013, terasa spesial untuk mahasiswa sekaligus dosen Manajemen Informatika Politeknik Negeri Lampung terutama saya sendiri :D .
Betapa tidak, karena kemarin kita kedatangan tamu IT Valunteer dari Korea.
Sebelum jauh membahas tentang mereka, sebenarnya apa sih IT Valunteer itu ??


Volunteer adalah orang yang bekerja tanpa menerima upah/gaji seperti karyawan diperusahaan pada umumnya. Bekerja sebagai volunteer sama dengan bekerja sebagai karyawan magang atau on the job training. Motivasi volunteer umumnya adalah passion atau hasrat untuk belajar sekaligus bekerja sesuai dengan bidang yang diminati. Sebagai bukti telah bekerja sebagai volunteer, volunteer akan mendapatkan surat referensi pengalaman kerja yang berupa surat atau sertifikat sesuai dengan bidang yang ia kerjakan.


Kuliah Umum Relawan TIK Provinsi Lampung dan Kunjungan KOREA IT Volunteers (KIV) ke Program Studi Manajemen Informatika dalam rangka program kerjasama pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan dalam hal transfer knowledge bidang IT, pendidikan dan kebudayaan. Setelah kegiatan awal ini, telah dipersiapkan beberapa agenda penting untuk PS MI selama TIM KOREA IT Volunteers berada di Lampung, yaitu : IT Share (mentoring IT dari TIM KIV untuk mahasiswa Politeknik Negeri Lampung) dan Pembentukan dan Pelantikan Komisariat Relawan TIK POLINELA. bravo !!

Dokumentasi :






Semoga saja momment seperti ini sering diadakan oleh Manajemen Informatika Polinela, sehingga bisa membuka wawasan kita tentang IT lebih jauh, dan bisa saling sharing mengenai culture IT negara masing-masing.

Terimakasih untuk semua pihak yang sudah terkait dalam suksesnya acara ini.
Semoga saja trend positif ini bisa berlangsung lagi untuk waktu ke depannya.
BRAVO Manajemen Informatika Politeknik Negeri Lampung !!



Read More

Thursday 4 July 2013

OSI Layer - Pengertian dan Fungsinya

Kalau kita bicara masalah networking, kita pasti akan mengenal yang namanya OSI Layer, Sebelum kita mengenal lebih jauh/belajar tentang networking, inilah bekal awal kita sebagai pondasi untuk memahami networking lebih jauh.

Sebenarnya apasih yang dimaksud dengan OSI Layer ???
Apa saja kegunaan/fungsi OSI Layer ???

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak artikel berikut..


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyakprotokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. 

Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.


Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa. OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi. Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut :



Lapisan ke-
Nama lapisan
Keterangan
7
Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTPFTPSMTP, danNFS.
6
Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layananWorkstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5
Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4
Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3
Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melaluiinternetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2
Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hubbridgerepeater, dan switch layer 2beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisanMedia Access Control (MAC).
1
Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnyaEthernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


Wah, lumayan banyak ya ke 7 lapisan OSI Layer tersebut, saya punya tips nih untuk gampang mengingatnya yaitu :


Anak Pak Soleh Tidak Nakal Dan Pintar

(Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data Link, Physical)

Bagaimana ?? lebih mudah bukan mengingatnya.. :D
Sekian dulu, yang bisa saya share tentang OSI Layer, semoga bisa membantu rekan-rekan sekalian.

Sumber : id.wikipedia.org


Read More

Tuesday 2 July 2013

Merancang Produk Objek Visual (Poster)

Senang sekali  bisa posting tentang Desain Grafis, jujur saja ini adalah mata kuliah favorit saya :D
Saya akan mencoba share pengetahuan tentang Merancang Produk Objek Visual (Poster). Sebelum merancang/mendesain poster, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian, fungsi dan syarat dari poster tersebut, sehingga kita tidak salah kaprah atau salah dengan maksud dan tujuan dari poster itu sebenarnya. Masalah desain adalah tergantung dari desainer nya sendiri, yang terpenting adalah tidak melenceng dari kaidah poster itu sendiri.
Cukup dulu basa basinya, yukk kita simak apa itu poster....


Pengertian Poster
  • Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. 
  • Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
  • Poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
  • Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi.  Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal. 

Syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan poster :
  1. Bahasanya jelas, singkat, dan persuasif.
  2. Ditulis dengan huruf cetak dan besar-besar supaya mudah dibaca.
  3. Penggunaan Warna Harus Kontras dan Kuat
  4. Tema aktual.
  5. Ukuran standar A3 atau lebih.
  6. Hanya 1 sisi kertas yang digunakan.

Contoh poster :





Keren bukan ??? :D
Don't stop your imagine, and take your art.
Salam sarjonomudo !!




Read More

Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML)

Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba posting tentang Sistem Basis Data, yang merupakan salah satu mata kuliah di kampus saya. Dalam bahasa SQL atau MySQL, dikenal 2 sub bahasa yang digunakan, yaitu DDL dan DML. Silahkan disimak, sedikit memang yang saya share pada kesempatan kali ini, tapi semoga saja bermanfaat buat rekan-rekan semua.


Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :

1. Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya Contoh: CREATE, DROP, dan ALTER. Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari table yang diisi.

Perintah – Keterangan

1. CREATE DATABASE – membuat database


2. CREATE TABLE - Membuat tabel berfungsi untuk membuat suatu tabel. 


Bentuk umum:
CREATE TABLE nama_tabel (field1 type(ukuran) keterangan_tambahan, ….)
CREATE TABLE nama_tabel (field1 type(ukuran) keterangan_tambahan, ….)






2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data.

Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan.
2. Non Procedural
Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya.

INSERT - Menyisipkan record ke dalam tabel 

b. Penghapusan data dari suatu basis data
UPDATE - Menghapus record dari tabel
Digunakan untuk mengubah record dari suatu tabel
Bentuk umum :
UPDATE nama_tabel SET field1=nilai_baru, field2=nilai_baru, ….. WHERE kondisi

c. Pengubahan data dari satu basis data 
DELETE - Menghapus record dari tabel
Berfungsi untuk menghapus suatu record pada tabel.
Bentuk umum :
DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi


Semoga bermanfaat ....



Read More

Sunday 30 June 2013

Profile Kampus Ku - Politeknik Negeri Lampung

senang sekali rasanya, saya bisa mengenalkan profil kampus tercinta Politeknik Negeri Lampung, saya merasa bangga bisa kuliah disini, selain biaya yang cukup murah, diajar oleh dosen berpengalaman dan professional, tempatnya juga bagus dan hijau (kampus hijau), dan merupakan perguruan tinggi yang fokus terhadap vokasi (praktek). 

Let's see more about Politeknik Negeri Lampung, and come join Us !
Know it, Love it.

SEJARAH
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan profesional di bidang pertanian, Pemerintah Indonesia membuka sistem pendidikan baru yang berbentuk Politeknik Pertanian. Politeknik Pertanian Negeri di Propinsi Lampung ini resmi terbentuk dengan diterbitkannya SK. Dirjen Dikti Depdikbud No.14/Dikti/Kep/1984, tanggal 7 April 1984 tentang Pembentukan Politeknik Pertanian Universitas Lampung.

Dalam rangka mempersiapkan pengembangan Politeknik Pertanian, yang meliputi pengembangan fisik kampus, tenaga pengajar, dan pengembangan kurikulum, maka pada tanggal 3 Desember 1985, melalui SK. Dirjen Dikti Depdikbud No.79/Dikti/Kep/1985, dibentuk Penanggung Jawab Unit Pelaksana Proyek pada Proyek Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian Universitas Lampung.

Pada tanggal 3 Nopember 1988 Politeknik Pertanian Universitas Lampung menempati kampus baru di Jalan Soekarno-Hatta, Rajabasa, Bandar Lampung, dan pada tanggal 15 Desember 1988 Penanggungjawab Pengembangan Politeknik Pertanian Negeri Lampung dilantik oleh Rektor Universitas Lampung. Pada tanggal 7 April 2001, berdasarkan SK. Mendiknas RI No. 036/O/2001 tentang Pendirian Politeknik Pertanian Negeri Bandar Lampung, Politeknik Pertanian Negeri Lampung resmi mandiri menjadi salah satu bentuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Propinsi Lampung dengan nama Politeknik Pertanian Negeri Bandar Lampung.

Berdasarkan rapat Senat Politeknik tanggal 19 Oktober 2002 telah ditetapkan perubahan nama Politeknik menjadi Politeknik Negeri Lampung. Pertimbangan perubahan nama tersebut merupakan rencana pengembangan Politeknik di masa mendatang agar memperluas bidang studi yang dapat dilaksanakan dan dibutuhkan masyarakat, misalnya bidang studi ekonomi secara umum, keteknikan, manajemen dan sebagainya. 

Perubahan nama Politeknik Pertanian Negeri Bandar Lampung menjadi Politeknik Negeri Lampung tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 092/O/2004 Tanggal 2 Agustus 2004 Tentang Perubahan Nama Politeknik Negeri Bandar Lampung menjadi Politeknik Negeri Lampung.

PROFILE
Politeknik Negeri Lampung pada awalnya dikenal dengan nama Politeknik Pertanian Negeri Lampung dan resmi menyelenggarakan pendidikan tinggi secara mandiri dan menjadi salah satu bentuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Provinsi Lampung sejak tanggal 7 April 2001, berdasarkan SK. Mendiknas RI No. 036/O/2001. 

Selain sebagai penyelenggara kegiatan pendidikan tinggi, keberadaan Politeknik di era otonomi daerah diharapkan dapat berperan sebagai motivator, dinamisator dan akselerator pembangunan daerah. Dalam kaitan tersebut Politeknik terus melakukan pengembangan aktivitas dan fasilitas akademik dengan memperluas penyelenggaraan bidang studi guna mencetak tenaga professional di sejumlah bidang pengetahuan khusus. Sejak 2 Agustus 2004 Politeknik Pertanian Negeri Lampung resmi berubah nama menjadi  Politeknik Negeri Lampung, hal ini di karenakan rencana pengembangan Politeknik yang di masa datang dimana bidang studi yang di selenggarakan tidak lagi hanya di bidang pertanian. 
Sejak 2005 Politeknik Negeri Lampung mengelola lima jurusan dan 11 Program Studi yaitu Jurusan Ekonomi dan Bisnis (Agribisnis, Akuntansi, Manajemen Informatika), Budidaya Tanaman Pangan(Hortikultura,Produksi Tanaman Pangan, Teknologi Pembenihan), Budidaya Tanaman Perkebunan (Budidaya Tanaman Perkebunan dan Produksi Tanaman Kebun), Teknologi Pertanian (Mekanisasi Pertanian, Teknik Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air dan Teknologi Pangan) dan Peternakan (Perikanan dan Peternakan).

Politeknik Negeri Lampung diamanatkan untuk melaksanakan Pendidikan Vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dan profesionalitas dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Oleh karena itu pendidikan di Politeknik Negeri Lampung lebih diarahkan kepada pembelajaran yang professional dengan dukungan tenaga pengajar (dosen), teknisi, tenaga administrasi dan fasilitas pendukung proses belajar mengajar yang menunjang sistem pembelajaran tersebut.

Politeknik mempunyai filosofi adalah sebagai berikut :
  • Keterkaitan dan kesepadanan antara kurikulum dan kebutuhan industri yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan (customer satisfactory).
  • Penyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi.
  • Peningkatan kualitas secara berkelanjutan (continuous quality improvment).
  • Belajar dengan melakukan (learning by doing).
  • Pengembangan organisasi dan manajemen modern yang berorientasi pada mutu, profesionalisme dan keterbukaan serta mampu bersiang secara nasional maupun regional.
  • Profesional dan berakhlak mulia.

Logo Politeknik Negeri Lampung


VISI dan MISI
Pengembangan politeknik didasarkan pada azas-azas dasar cita-cita dan kemanusiaan dengan tetap mempertahankan nilai nilai luhur bangsa dan kelestarian sumber daya alam berdasarkan pancasila dan UUD 1945. peroses pengembangan teknologi terapan, ilmu pengetahuan serta inovasi teknologi seni dan budaya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membela kepentingan nasional.

Pengembangan politeknik didasarkan pada visi politeknik negeri lampung, yaitu;


Pada tahun 2020 Politeknik Negeri Lampung menjadi perguruan vokasi 5 besar terbaik di Indonesia.

Berdasarkan dengan visi yang sudah dicanangkan, Politeknik mengunggulkan vokasi dengan bidang kajian pokok Pertanian, tata niaga, dan informatika dengan misi sebagai berikut :


Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Vokasi yang berorientasi pada akhlak mulia, terampil, disiplin, mandiri, dan kompetitif.

Misi tersebut mencakup:
  • Penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang berorientasi pada akhlak mulia, terampil, disiplin, mandiri, dan kompotitif.
  • Pelaksanaan penelitian terapan untuk guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
  • Peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat atas dasar tanggung jawab sosial demi kepentingan masyarakat.
  • Kerjasama secara berkelanjutan dengan stake holder baik kerjasama regional, nasional, maupun internasional.
  • Pengembangan organisasi yang sehat dengan manajemen yang transparan.

Adapun tujuan strategis Politeknik Negeri Lampung adalah :
  • Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi industri dan berjiwa enterprenur serta berakhlak mulia sehingga mampu bersaing baik ditingkat lokal maupun regional dalam rangka menghadapi persaingan global.
  • Menghasilkan karya karya teknologi tepat guna meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
  • Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
  • Meningkatkan kualitas kerjasama yang saling menguntungkan dengan stake holder.
  • Menjadikan polinela sebagai lembaga pendidikan tinggi yang efektif, efisien, dan produktif.
Untuk lebih mengoptimalkan fungsi yang diharapkan, maka perlu dijabarkan pada bidang kajian sebagai berikut:
  • Menghasilkan tenaga profesional dan spesialis dibidang agribisnis dan agroindustri.
  • Mengembangkan penelitian yang berorientasi produk yang dapat dijual dan penelitian yang bersifat pengembangan dan inovasi.
  • Memasyarakatkan peneltian dan pengembangan teknologi yang dihasilkan sehingga dapat dijadikan keunggulan sumber wilayah.
  • Menjalin kerjasama dengan masyarakat, industri dan instansi diluar Politeknik.

Sudah tahu sekilas tentang Politeknik Negeri Lampung kan ??
kalau belum puas, silahkan klik Official Website nya disini.




Read More