Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba share mengenai Organisasi File dan Direktory pada Sistem Operasi Linux, yang mungkin sangat berguna buat yang baru belajar Linux, semoga ilmu yang saya dapat di bangku kuliah bisa bermanfaat buat semuanya.
GOOO OPEN SOURCE !!
GOOO OPEN SOURCE !!
1. ORGANISASI FILE
Sistem
file pada Linux menyerupai pepohonan (tree), yaitu dimulai dari root,
kemudian
direktori dan sub dirrektori. Sistem file pada Linux diatur secara
hirarkhikal,
yaitu dimulai dari root dengan symbol “/” seperti Gambar 3.1.
Kita
dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori
adalah
file khusus, yang berisi nama file dan INODE (pointer yang menunjuk ke data
/ isi
file tersebut). Secara logika, Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi
(disebut
juga
Subdirektori).
Gambar 1.3
Struktur direktori pada Linux
2. DIREKTORY
STANDAR
Setelah proses instalasi, Linux menciptakan
system file yang baku, terdiri atas
direktori
sebagai berikut :
Direktori /etc
Berisi
file yang berhubungan dengan administrasi system, maintenance script,
konfigurasi,
security dll. Hanya superuser yang boleh memodifikasi file yang berada
di
drektori ini. Subdirektori yang sering diakses pada direktori /etc antara lain
:
- httpd, apache web server.
- ppp, point to point protocol untuk koneksi ke Internet.
- rc.d atau init.d, inisialisasi (startup) dan terminasi (shutdown) proses di Linux dengan konsep runlevel.
- cron.d, rincian proses yang dieksekusi dengan menggunakan jadwal(time dependent process)
- FILES, file security dan konfigurasi meliputi : passwd, hosts, shadow, ftpaccess, zinetd.conf,lilo.conf, motd, printcap, profile, resolv.conf, sendmail.cf, syslog.conf, dhcp.conf, smb.conf, fstab.
Direktori
/dev
Konsep
Unix dan Linux adalah memperlakukan peralatan hardware sama seperti
penanganan
file. Setiap alat mempunyai nama file yang disimpan pada direktori /dev.
Direktori
/proc
Direktori /proc
adalah direktori yang dibuat diatas RAM (Random Access
Memory)
dengan system file yang diatur oleh kernel. /proc berisi nomor proses
dari
system dan nama driver yang aktif di system. Semua direktori berukuran 0
(kosong)
kecuali file kcore dan
self. Setiap nomor yang ada pada
direktori tsb
merepresentasikan
PID (Process ID).
3. TIPE FILE
Pada
Linux terdapat 6 buah tipe file yaitu :
- Ordinary file
- Direktori
- Block Device (Peralatan I/O)Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data per block (misalnya 1 KB block), seperti disk, floppy, tape.
- Character Device (Peralatan I/O)Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data karakter per karakter, seperti terminal, modem, plotter dll
- Named Pipe (FIFO)File yang digunakan secara intern oleh system operasi untuk komunikasi antar proses
- Link File
4. PROPERTI FILE
- Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini.
- Jumlah link : jumlah link untuk file ini.
- Pemilik (Owner) : menentukan siapa pemilik file ini
- Group : menentukan group yang memiliki file ini
- Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte
- Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi
- Nama file : menentukan nama file yang dimaksud
Contoh :
5. NAMA FILE
Nama
file maksimal terdiri dari 255 karakter berupa alfanumerik dan
beberapa
karakter spesial yaitu garis bawah, titik, koma dan lainnya kecuali spasi dan
karakter
“&”, “;”, “|”, “?”, “`”, “””, “’”, “[“, “]”, “(“, “)”, “$”, “<”, “>”,
“{“, “}”, “^”,
“#”,
“\”, “/”. Linux membedakan huruf kecil dengan huruf besar (case sensitive).
Contoh
nama file yang benar :
Abcde5434
3
prog.txt
PROG.txt
Prog.txt,old
report_101,v2.0.1
5-01.web.html
6. SIMBOLIC LINK
Link
adalah sebuah teknik untuk memberikan lebih dari satu nama file dengan
data
yang sama. Bila file asli dihapus, maka data yang baru juga terhapus . Format
dari
Link :
ln fileAsli
fileDuplikat
count =
2) Bila fileAsli atau fileDuplikat diubah perubahan akan terjadi pada file
lainnya.
Symbolic
Link diperlukan bila file tersebut di “link” dengan direktori /file
yang
berada pada partisi yang berbeda. Tipe file menjadi l (link) dan file tersebut
menunjuk
ke tempat asal. Format :
ln –s
/FULLPATH/fileAsli
/FULLPATH/fileDuplikat
Pilihan –s
(shortcut) merupakan bentuk soft
link dimana jumlah link count
pada
file asal tidak akan berubah. Pada bentuk soft link, symbolic link dapat
dilakukan
pada
file yang tidak ada, sedangkan pada hard
link tidak dimungkinkan. Perbedaan
lain, symbolic link
dapat dibentuk melalui media disk atau partisi yang berbeda
dengan
soft link, tetapi pada hard link terbatas pada partisi disk yang sama.
7. MELIHAT ISI FILE
Untuk
melihat jenis file menggunakan format :
file filename(s)
Isi
file akan dilaporkan dengan deskripsi level tinggin seperti contoh berikut :
$ file
myprog.c letter.txt webpage.html
myprog.c: C
program text
letter.txt: ASCII
text
webpage.html: HTML
document text
Perintah
ini dapat digunakan secara luas untuk file yang kadang
membingungkan,
misalnya antara kode C++ dan Java.
8. MENCARI FILE
Jika ingin melihat bagaimana pohon direktori dapat
digunakan perintah
find
Format :
find directory –name
targetfile -print
Akan
melihat file yang bernama targetfile (bisa
berupa karakter wildcard)
which
Format :
which command
Untuk
mengetahui letak system utility
locate
Format :
locate string
Akan me
ncari file pada semua directori dengan lebih cepat dan ditampilkan
dengan
path yang penuh.
9. MENCARI TEXT PADA FILE
Untuk
mencari text pada file digunakan perintah grep (General Regular
Expression
Print) dengan format perintah
grep option
pattern files
Grep
akan mencari file yang bernama sesuai pattern yang diberikan dan akan
menampilkan
baris yang sesuai.
Description: Organisasi File dan Direktory pada Sistem Operasi Linux Rating: 5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Organisasi File dan Direktory pada Sistem Operasi Linux
Pesan :
Silahkan copy-paste artikel/postingan yang ada pada blog ini, namun sertakan alamat (URL) blog ini juga. http://sarjonomudo.blogspot.com
Terima kasih atas kunjungannya :)
:b
ReplyDelete